Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kominfo, Hary Budiarto mengatakan, lewat pelatihan Digital Leadership Academy yang digelar sejak 1 Februari, talenta digital bisa memahami materi untuk menangkal serangan peretas alias hacker.
“Materinya ada untuk defend (bertahan), tapi kalau digunakan untuk kompetisi hacker itu bisa. Tapi yang dipelajari di hacker itu kita berikan pelatihannya dalam bentuk menangkal hacker dalam serangannya,” jelas Hary di kantornya, Jakarta, Selasa (31/1).
Hary juga menjelaskan, pelatihan untuk menangkal serangan siber itu digelar lewat kelas keamanan siber atau cyber security.
“Kominfo membuka pelatihan cyber security. Karena namanya defend, dia tahu celah kosong itu di mana. Jadi bukan kita melakukan pelatihan lewat hacker, enggak,” kata dia.
Hary mengakatan, pihaknya pun sudah menyusun kurikulum keamanan siber di program Digital Leadership Academy. Menurut dia, butuh waktu enam sampai delapan bulan untuk siap menangkal serangan hacker.
Diketahui, program ini menyasar hampir seluruh elemen masyarakat di antaranya pemimpin baik pemerintah daerah dan pusat, BUMN, BUMD, CEO perusahaan, mahasiswa hingga masyarakat umum.
Para peserta juga nantinya akan diberikan sertifikat oleh Kemenkominfo, yang bekerja sama dengan delapan universitas, Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) dan industri.
“Ini dibuka untuk seluruh masyarakat, tidak hanya dari pemerintah, tapi dari lembaga privat. Kemudian kita juga ke pimpinan daerah seperti bupati walikota dan gubernur,” pungkas Hary.
(Indonesiatech)
Komentar