Kementerian Kominfo resmi menghentikan siaran TV analog di delapan wilayah dan telah beralih ke TV digital per akhir minggu lalu (30/4). Beberapa warganet mengeluhkan channel atau saluran yang belum lengkap. Menkominfo Johnny G. Plate menjelaskan bahwa Analog Switch Off (ASO) atau peralihan dari TV analog ke TV digital dimulai dari tiga wilayah.
Delapan wilayah di tiga provinsi yang dimaksud yakni: Riau IV: Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kota Dumai NTT III: Kabupaten Timor Tengah Utara dan NTT IV: Kabupaten Belu dan Kabupaten Malaka Papua Barat: Kabupaten Sorong dan Kota Sorong.
Berdasarkan rencana awal, Kominfo menyetop siaran TV analog di 56 wilayah pada 30 April. Akan tetapi, kementerian baru menghentikan siaran ini di delapan wilayah.
Menteri Kominfo Johnny G Plate, dikutip dari akun Instagram @siarandigitalindonesia, Rabu (4/5) menjelaskan, pelaksanaan migrasi dari TV analog ke TV digital di delapan wilayah tersebut bisa menjadi contoh untuk ASO tahap berikutnya.
Kominfo memang berencana menerapkan ASO dalam tiga tahap yakni 30 April, 25 Agustus, dan 2 November.
“Perlu memonitor dari waktu ke waktu, sehingga ASO di delapan kabupaten dan kota ini bisa menjadi contoh yang baik untuk nanti dilakukan di multiple ASO berikutnya atau tahapan-tahapan ganda dari ASO,” terang Johnny saat konferensi pers evaluasi ASO perdana, Minggu (1/8).
Selain itu, para jajaran direktur jenderal di Kominfo harus memastikan pembagian perangkat Set Top Box (STB) di wilayah yang akan menggelar ASO berikutnya.
“Saya berharap bahwa usaha multiple ASO ini menunjukkan keberpihakan pemerintah lewat Kominfo, untuk memastikan migrasi ke TV digital dilakukan dengan dampak minimal di masa transisi,” ujarnya.
Menkominfo juga berharap masyarakat Indonesia bisa menerima siaran digital sepenuhnya, sehingga ada lebih banyak variasi bentuk siaran dan kanal TV baru yang bermunculan. Selain itu, kehadiran siaran TV digital bisa menghadirkan kesetaraan tayangan. Ia pun mengimbau dan mengajak seluruh penyedia layanan TV swasta, TV lokal dan TV komunitas untuk bisa segera bergabung ke ekosistem siaran TV digital.
“Hal itu untuk memastikan siaran-siaran mereka dapat melayani masyarakat dengan lebih baik. Lewat ini masyarakat bisa menikmati lebih dari 600 kanal secara digital,” ujar Johnny.
(Indonesiatech)
Komentar